Kasih Komentar ya


Yuk Chat

Kalender

Arabic Keyword

Kalender Hijriah

Pengunjung

website stats

tukeran link

Image Hosted by ImageShack.us

User Visit

Hikmah Menundukan Pandangan

Segala peristiwa berawal dari pandangan mata
jilatan api bermula dari setitik bara
berapa banyak pandangan yang membelah hati
laksana anak panah yang melesat dari tali
selagi manusia masih memiliki mata untuk memandang
dia tidak lepas dari bahaya yang menghadang
senang di permulaan dan ada bahaya di kemudian hari
tiada ucapan selamat datang dan ada bahaya saat kembali
(Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah)

Cahaya dan keceriaan yang datang karena menahan mata ini bisa terlihat di mata,wajah dan seluruh bada.

Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh karena menahan pandangan mata, Ibnu Qayyim Al-jauziyyah (1417:75) merincinya sebagai berikut :

* Membersihkan diri dari derita penyesalan

Siapa yang suka mengumbar pandangan matanya maka penyesalan yang dia rasakan tiada henti-hentinya. Pandangan akan menyusup ke dalam hati seperti anak panah yang meluncur saat dibidikkan.Jika tidak membunuh tentu anak panah akan membuat luka .atau pandangan itu seperti bara api yang dilemparkan kedahan-dahan kering.jika tidak membakar semuanya,tentu ia akan membakar sebagian diantaranya.
Ada pula sebuah Hadis yang serupa dengan ini,dan bahkan merupakan bagian darinya,"Pandangan mata itu (laksana)anak panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis.Barang siapa menahan pandanganya dari keindahan-keindahan wanita,maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya,yang akan dia dapatkan hingga dari dia bertemu dengan-Nya".

* Mendatangkan kekuatan firasat yang benar

Menahan pandangan bisa mendatangkan kekuatan firasat,karena firasat itu termasuk cahaya dan buah dari cahaya. Jika hati bercahaya,maka firasat juga tidak akan meleset,sebab hati itu kedudukanya seperti cermin yang memperlihatkan seluruh data seperti apa adanya,Sedangkan orang yang mengumbar pandangan matanya,maka seperti orang yang menghembuskan nafas di cermin hatinya,sehingga cahayanya menjadi pudar.
Syuja' Al-Karmany berkata, "jika zhahir seseorang mengiktui sunnah,bathinya merasakan pengawasan Allah,dia menahan pandangan dari hal-hal yang diharamkan,menahan diri dari syahwat dan memakan makanan yang halal,tentu firasatnya tidak akan meleset". Syuja' ini dikenal sebagai orang yang firasatnya tidak pernah meleset.

* Membuka pintu dan jalan ilmu serta memudahkan untuk mendapatkan sebab-sebab ilmu

Hal ini terjadi karena adanya hati.Jika hati bersinar terang,maka akan muncul hakikat-hakikat pengetahuan di dalamnya dan mudah dikuak,sehingga sebagian demi sebagian ilmu itu bisa diserap. Namun siapa yang mengumbar pandangan matanya,maka hatinya akan menjadi kelam dan gelap.Jalan dan pintu ilmu menjadi tertutup.

* Mendatangkan kekuatan hati,keteguhan dan keberanian

Dengan begitu seseorang yang menahan pandangan matanya bisa menguasai pandangan itu yang disertai dengan Hujjah. Di dalam atsar disebutkan,"Siapa yang menentang hawa nafsunya,maka setan merasa takut kepadanya. "Oleh karena itu,diantara orang yang mengikuti hawa nafsunya ada yang hatinya menjadi hina dan lemah,jiwanya kerdil dan tak ada harganya,karena Allah juga menjadikanya orang yang mementingkan hawa nafsunya dari pada Keridhaan-Nya".

* Mendatangkan kegembiraan,kesenangan dan kenikmatan

Tidak dapat diragukan,jika seseoramh menentang hawa nafsunya,tentu kesudahanya adalah kegembiraan,kesenangan dan kenikmatan yang jauh lebih besar dari pada kenikmatan mengikuti hawa nafs. Oleh karena itulah akal lebih menonjol dari pada hawa nafsu

* Membebaskan hati dari tawanan syahwat

Sesungguhnya orang yang layak disebut tawanan adalah orang yang bisa ditawan oleh syahwat dan hawa nafsunya,seperti yang dikatakan didalam pepatah "Orang yang mengumbar pandangan matanya adalah seorang tawanan."Jika syahwat dan nafsu sudah menawan hati manusia ,maka memungkinkan bagi musuh dari rivalnya untuk melancarkan siksaan kepadanya,sehingga dia seperti anak burung ditangan anak kecil yang memainkanya sesuka hati.

* Menutup pintu neraka jahannam

Pandangan mata adalah pintu syahwat yang menuntut pelaksanaanya. Pengharaman Allah dan syariat-Nya merupakan tabir penghalang untuk mengumbar pandangan.Siapa yang merusak tabir ini ia akan berani melanggar larangan.Dia tidak akan berhenti pada satu tujuan saja.Jiwa manusia tidak akan menentang tujuan yang sudah diperoleh,lalu ia ingin mendapatkan kesenangan dalam hal yang baru lagi. Orang yang terbiasa dengan sesuatu yang pernah ada,tidak menolak untuk menerima sesuatu yang baru,apalagi sesuatu yang baru itu tampak lebih indah,Menahan mata bisa menutup pintu ini,yang karenanya banyak raja-raja tidak mempu mewujudkan apa yang didinginkanya.

* Menguatkan dan mengokohkan akal

Mengumbar pandangan tidak akan dilakukan kecuali oleh orang yang lemah akalnya,gegabah dan tidak mempedulikan akibatnya di kemudian hari. Orang yang cemerlang akalnya adalah orang yang bisa mmempertimbangkan akibat. Andaikata orang yang mengumbar pandangan mengetahui akibat dari perbuatanya,tentu tidak akan berani lancang mengumbar pandanganya.

* Membebaskan hati dari syahwat yang memabukkan dan kelalaian yang melenakan.

Mengumbar pandangan mata pasti akan membuat pelakunya lalai terhadap Allah dan memikirkan hari akhirat serta membuatnya mabuk kepayang dalam tawanan cinta.
Pandangan mata adalah segelas arak dan cinta yang dapat mabuk bila meminumnya. Mabuk cinta jauh lebih parah dari pada mabuk karena arak,Orang yang mabuk karena arak bisa segera sadar kembali,tapi jika mabuk karena cinta jarang yang bisa sadar kembali,kecuali jika dia sudah diambang kematian.

Faidah menahan pandangan mata dan bencana mengumbarnya jauh lebih banya dari yang disebutkan disini,Ini dimaksudkan hanya untuk memberi peringatan,terutama pandangan kepada sesuatu yang tidak dibutuhkan menurut ketentuan syariat,seperti memandangi pemuda yang tampan,dan atau wanita yang cantik karena memandangi mereka akan menimbulkan nafsu dan merupakan racun yang mematikan dan penyakit yang ganas.
Sumber :http://dikdod.multiply.com